Template by:
Free Blog Templates

Senin, 28 Desember 2009

Pekalongan Kota Batik

Pekalongan kota yang berada di jalur pantura ini pantas disebut Kota Batik. Bagaimana tidak di sepanjang jalan berderet-deret toko atau butik yang menjual batik khas pekalongan. Petualanganku di kota ini dimulai dari Jalan Hayam Wuruk.
Aku berangkat ke Pekalongan dengan naik Kereta ekonomi Tawang Jaya jurusan Pasarsenen-Semarang Poncol. Aku bersama kedua temanku harus bersabar duduk berjam-jam untuk sampai di Kota pekalongan. Tujuan kami yang paling utama adalah menghadiri pernikahan temanku tetapi kami juga ingin mencoba ber-backpacker ria. Kami berangkat dari Pasarsenen sekitar pukul setengah sepuluh malam. Kami berangkat dari kantor jadi sebelumnya kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
Sudah aku bayangkan sebelumnya, bagaimana keadaan di kereta ekonomi. Tetapi aku tetep semangat untuk naik kereta itu. Aku berpikir dengan naik kereta itu aku akan mendapatkan berbagai pengalaman hidup atau nilai-nilai kehidupan yang mungkin tidak bisa didapatkan bila aku naik kereta bisnis atau kereta eksekutif.
Kami sampai di Pekalongan sekitar pukul 5 dan langsung mencari Hotel. Kami berjalan ke arah Jalan Hayam Wuruk. Kami mencari penginapan sepanjang jalan itu dan akhirnya kami menemukannya. Kami pun langsung masuk dan check in di Hotel itu tentunya dengan memilih kamar yang “ekonomis”. Mungkin aku bisa merekomendasikan kepada semuanya kalau ke Pekalongan menginap di Hotel Hayam Wuruk dengan tarif Rp.50.000 per malam. Tempatnya cukup strategis karena kita tinggal jalan kaki kalau mau ke alun-alun atau ke Pusat Kota Pekalongan. Dengan fasilitas TV, kamar untuk 2 orang plus kamar mandi dalam.
Belum bisa dikatakan pergi ke Pekalongan kalau belum beli Batik khas Pekalongan. Untuk itu kami pergi ke Pusat Grosir Batik di Pekalongan tepatnya di Pasar Sentono. Pasar ini terletak di pinggir Jalan raya di Pekalongan. Di sini batiknya bagus-bagus dan murah tapi harus pandai-pandai untuk menawar. Kami juga pergi ke Kampung Kauman. Kampung ini merupakan sentra pembuatan batik di Pekalongan. Di sini banyak ditemui para pengrajin batik baik itu secara tradisional maupun sudah menggunakan alat modern. Di sini juga banyak ditemui butik-butik penjual batik.



Selengkapnya...

Jumat, 01 Mei 2009

Buruh Adalah Mobil


Apakah benar analogi di atas? :t Coba renungi dan amati baik-baik keadaan nasib buruh di negara kita. Apakah mereka sudah diperhatikan oleh pemerintah? Bagaimana dengan hak-hak mereka, apakah sudah terpenuhi semua. Sungguh miris nasib buruh kita. :c Dengan peringatan Hari buruh internasional yang jatuh tanggal 1 Mei ini, apakah menjadi tonggak terciptanya keadilan bagi kaum buruh? :D
Mobil tidak akan jalan tanpa adanya bensin. Mobil itu akan terus digunakan oleh pemiliknya untuk mendapatkan suatu keuntungan. Bila bensin habis, mobil itu akan terus diisi sampai produktif lagi. Demikianlah hal yang sama yang didapatkan oleh kaum buruh kita. Mereka dibayar gaji untuk memproduktifkan diri mereka agar bisa kerja lagi. Mereka diperas :f layaknya mobil yang terus dipakai. :c
Tanpa buruh, nasib perekonomian kita akan terbelengkai. Tidak ada ekspor maka tidak ada pendapatan yang diterima negara. Pembangunan terhenti, pertumbuhan ekonomi akan melambat. Oleh kerena itu jangan pandang sebelah mata kaum buruh. Mereka sangat berjasa dalam menggerakkan roda perekonomian di negara juga.
Jika kita lihat akhir-akhir ini, banyak buruh yang melakukan demonstrasi. Hal ini merupakan bukti kalau mereka saat ini kurang diperhatikan oleh pemerintah. Mereka melakukan orasi dan meneriakkan nasib mereka kepada para petinggi di negara ini. Lebih-lebih saat ini ketika terjadi krisis globalisasi yang melanda dunia menambah kemirisan kaum buruh. Mereka terancam PHK masal yang dilakukan perusahaan-perusahaan demi menutupi kerugian mereka.
Setelah perusahaan-perusahaan mengambil sikap seperti itu, sekarang giliran pemerintah untuk ikut ambil bagian dalam menangani masalah yang cukup pelik ini. Pemerintah harus segera menyediakan lapangan pekerjaan lain atau mengambil opsi sikap yang cocok untuk menangani kaum buruh. Karena dengan bertambahnya tingkat pengangguran maka akan memancing masalah-masalah lain untuk berdatangan baik itu masalah sosial, moral maupun ekonomi. :o
Selengkapnya...

Kamis, 30 April 2009

Kembalinya Flu Babi


Akhir-akhir ini dunia dikejutkan dengan merebaknya virus baru yang diberi nama flu babi (Swine flu). :r Menurut catatan sejarah virus ini pernah membuat onar di Spanyol tahun 1918-1919 dan mengakibatkan 40 persen penduduk dunia terinfeksi. :o Virus ini memiliki tipe H1N1 dan dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Virus ini menyebar lagi sekarang dengan negara sumbernya yaitu Meksiko yang penduduknya telah terinfeksi sebanyak 26 dan mengakibatkan 7 kematian. Di Amerika Serikat ditemukan 91 kasus serupa dan mengakibatkan 1 kematian. Sekarang tidak hanya di Benua Amerika, virus itu telah melalang buana sampai ke Eropa, Asia dan Australia. Dan mengakibatkan kasus serupa. :o
Virus ini bisa menyebar begitu luas karena mobilitas manusia yang tinggi. Dengan sifat virus yang dapat manular dari manusia ke manusia akan dapat mempermudah penyebarannya. Oleh karena itu, banyak negara-negara di dunia ini yang melakukan pencegahan dini dengan melakukan pemeriksaan terhadap orang-orang yang masuk ke negaranya. :D Seperti yang dilakukan di negara Jepang dan Korea Selatan, pemerintahan di sana melakukan pemeriksaan di bandara-bandara yang merupakan pintu gerbang utama masuk ke negara itu.
Terus bagaimana yang dilakukan di negara kita? :d Pemerintah kita sekarang sudah mulai mengantisipasi dampak virus dan telah menyiapkan dana penanggulangan agar virus tidak sampai masuk ke Indonesia begitulah yang dilangsir Menteri Keuangan. Karena kemungkinan virus masuk sungguh besar, jika dilihat dari mobilitas para turis yang datang ke Indonesia. Negara kita yang memiliki pusat pariwisata yang potensial khususnya Bali memberikan celah yang besar terhadap masuknya virus ini.
Selengkapnya...

Selasa, 28 April 2009

Lagu Cinta Melulu

Apakah orang Indonesia “latah”? :t Pertanyaan ini tersirat dalam benakku ketika melihat perkembangan film maupun musik di Indonesia saat ini. Akhir-akhir ini, khususnya di blantika musik Indonesia sudah berkembang, baik dari jenis musik, penyanyi maupun liriknya. ;) Seperti kita lihat sekarang ini telah menjamur band-band yang “nggak jelas” yang menyanyikan lagu perselingkuhan bernadakan nada-nada minor. Lagu Cinta Melulu yang ada di otak mereka. :#

Pernah dengar lagu Cinta Melulu? Lagu ini dinyanyikan oleh salah satu band indie tanah air yang gerah akan adanya virus lagu yang dinyanyikan band-band di atas. Lirik lagunya tajam tersirat kritikan mereka terhadap lagu-lagu yang berkembang saat ini (virus lagu). Mereka mencoba memberikan alternatif band di Indonesia agar tidak kelatahan terhadap band-band yang menyanyikan virus lagu.

“Virus lagu” muncul tahun 2002-an yang dibawa oleh salah satu band yang “terkenal” saat ini yang berasal dari Bandung. Tetapi penyebarannya sangat luas dan melahirkan varian-varian band baru dan bertahan sampai sekarang. Karakter-karakter lagu yang ditawarkan band ini memiliki kriteria :

1. Berirama Melayu
2. Mendayu-dayu
3. Sendu-sendu
4. Lagu cinta melulu

Tetapi anehnya lagu-lagu ini masih bertahan dan terus latah di Indonesia. Atau karena orang Indonesia memiliki “kuping Melayu” jadi suka yang sendu-sendu. :( Banyak yang mendengarkan lagu-lagu ini mulai dari Sudirman sampai Kampung Melayu. Mereka tidak bosan-bosannya me-requestnya dan mendengarnya berhari-hari.

Sekarang band-band itu menjadi terkenal karena tuntutan pasar yang klise membuat melatahkan band-band baru untuk mengikuti jejak mereka. Hampir setiap hari terdengar lagu-lagu yang tambah mendayu-dayu, sendu dan lagu cinta melulu....... :f
Selengkapnya...

Senin, 27 April 2009

First Destination to Sunda Strait

Perjalananku kali ini pergi ke daerah Anyer tepatnya di Teuneung (dibaca:teneng). :D Inilah pertama kali aku melakukan destination tanpa tahu alamat maupun dimana itu tempatnya. Petunjukku hanyalah SMS dari kakak temanku. :y It’s amazing, isn’t it. Aku kesana bersama temanku dan rencananya akan menginap di sana 2 malam.

Pagi-pagi tanggal aku bersama temanku mulai bersiap-siap untuk berangkat. Kami berangkat pukul 08.00 dan petujuk pertama adalah Jalan Baru di daerah Jakarta Timur. Menurut SMS, kami akan mendapatkan bus jurusan kampung Rambutan-Merak dari Jalan Baru, setelah itu kami disuruh naik dan turun di PCI (Perumahan Cilegon Indah). Setelah aku pikir-pikir, :t kalau menurut petunjuk itu aku harus naik bus ke Kampung Rambutan dan turun di jalan Baru atau lansung turun di Kampung Rambutan saja. Begitulah setelah keluar dari tempat kos, kami langsung berburu bus jurusan Kampung Rambutan. Ternyata bus yang kami buru lewat di depan jalan perumahan tempat kosku (harusnya tidak bisa disebut perumahan) yaitu bus P 17A (non AC). Kami kos di daerah Cempaka putih. Sebelum kami naik kami tanya dulu pada kondektur apakah bus ini akan melewati Jalan Baru dan katanya melewati (pelajaran 1 : Tanyalah terlebih dahulu sebelum kamu tersesat). Akhirnya kami naik dan langsung mencari tempat duduk yang kosong untuk dua orang. Untuk menambah keyakinanku, aku bertanya kepada penumpang tentang Jalan Baru, Bus Jurusan ke Merak. Ternyata bus yang kami tumpangi tidak lewat Jalan Baru dan kami disuruh turun di Gudang Garam :@ (dekat ITC Cempaka Emas) untuk pindah lansung naik bus Jurusan ke Merak tetapi jurusannya Pulo Gadung-Merak. (Pelajaran 2 : Jangan percaya begitu saja sama kondektur. Mereka hanya mencari keuntungan materi). Setelah menunggu cukup lama akhirnya bus yang kami tunggu datang juga. Bus itu adalah AKLAP ASLI PRIMA jurusan Pulo gadung-Merak. Menurut pelajaran 1 kami harus tanya pada kondektur dan ternyata benar jurusan Merak. Setelah naik kami melaksanakan pelajaran 2 yaitu tanya pada penumpang dan ternyata benar jurusan Merak dan lewat PCI. Kami pun lega dan langsung tidur bergantian (pelajaran 3 : Jangan lengah, sekelilingmu orang asing). Setelah cukup lama kami sudah sampai di Terminal Serang. Aku melihat keramaian terminal di sana. Semua pakai bahasa Sunda dan terminalnya lumayan besar. Setelah keluar dari Terminal Serang aku tidak bisa tidur dan hanya duduk bengong :d melihat keindahan alam hasil ciptaan ALLAh swt untuk manusia.

Setelah cukup lama kami sampai di PCI dan turun dari bus. Aku kira PCI adalah sebuah terminal dan ternyata tidak, tempat itu hanyalah persimpangan ke arah Cilegon karena bus-bus dari Jakarta tidak masuk ke Kota Cilegonnya. Setelah itu temanku SMS kalau sudah sampai di PCI. Sambil menunggu balasan kami pun istirahat dulu. Waktu itu kira-kira pukul 11.00 WIB. Petunjuk pun datang yaitu kami harus naik angkot mini warna ungu dan turun di Pusat perbelanjaan Mayofield Cilegon. Setelah ketemu angkotnya kami pun naik dan diantarkan ke Mayofield. Sampai disana pukul 12.00 WIB dan hari itu bertepatan dengan hari Jum’at, kami pun mencari masjid untuk menjalankan salah satu kewajiban manusia untuk beribadah kepada Sang Penciptanya. Kami pun menemukan masjid tidak jauh dari tempat kami turun. Ternyata masjid itu besar dan merupakan bagian dari sekolah. Masjid itu memiliki menara yang tinggi dan kalau tidak salah nama masjid itu adalah Masjid Nurul Islam. Setelah selesai sholat jumat kami pun cari makan dulu. Tujuan pertama kami ingin makan Hoka Hoka Bento di Mayofield (Japan Holic). Kami pun masuk, ternyata mall itu cukup besar juga kalau tidak salah 3 lantai. Kami pun destination mencari Hokben dan ketemu di lantai 3. Setelah melihat-lihat ternyata ramai dan kami memutuskan untuk makan bakso saja di Mayofield. Kami beli film juga di sana dan setelah cukup lama kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Petunjuk selanjutnya kami harus naik angkot mini warna silver dengan tarif Rp 10.000. Asal tahu aja, angkot di sana tidak ada nomor-nomornya petunjuknya hanyalah warna. Wah mahal banget,:D menurut feelingku pasti tempatnya jauh tapi melihat kondisi angkotnya kayaknya tidak mungkin. Dalam perjalanan kami terus SMS-an sama saudara temanku takut-takut kalau tersesat disamping terus tanya sama sopir angkotnya. Perjalanannya memang jauh dan lama tetapi di sekelilingnya menakjubkan karena kami melawati pinggiran Pantai Selat Sunda. Pantainya sangat bagus dan terhampar biru luas menembus cakrawala. Petunjuk selanjutnya kami harus turun di Teuneung. Sebelumnya kami mengira tempat itu seperti terminal ternyata itu adalah sebuah persimpangan jalan seperti di PCI. Kemudian kami turun dan disuruh menunggu karena kami akan dijemput kakak temanku.

Setelah cukup lama akhirnya datang dan menuju ke rumahnya. Ternyata kakaknya bekerja di sekolah namanya Nurul Fikri. Tempatnya jauh dari pantai tetapi setelah sampai aku juga bisa liat hamparan pantai Selat Sunda. Tempatnya asri, udaranya sejuk dan jauh dari kebisingannya. Inilah tempat yang selalu aku inginkan. :d Sekolahnya luas dan dipisah antara siswa putra dan putri. Kami berencana hari terakhir, kami akan pergi ke pantai. Hari itu tiba juga kami naik motor pergi ke pantai namanya Pantai Teuneung. Pantainya ramai banyak dikunjungi orang. Aku membeli kaos sebagai cinderamata kalau aku pernah ke Pantai Selat Sunda. Pantainya biru dan terhampar luas. Dikejauhan terlihat berderet-deret gunung yang menambah keindahan. Aku bersyukur atas kemurahan ALLAH telah memberikan begitu banyak kenikmatan kepada manusia(pelajaran 4 : bersyukurlah ). :y “Arigatou” juga kepada temanku yang telah memberi kesempatan kepadaku untuk ikut di wonderful destination ini. :z Arigatou minna-san........... :D :D
Selengkapnya...