Template by:
Free Blog Templates

Senin, 27 April 2009

First Destination to Sunda Strait

Perjalananku kali ini pergi ke daerah Anyer tepatnya di Teuneung (dibaca:teneng). :D Inilah pertama kali aku melakukan destination tanpa tahu alamat maupun dimana itu tempatnya. Petunjukku hanyalah SMS dari kakak temanku. :y It’s amazing, isn’t it. Aku kesana bersama temanku dan rencananya akan menginap di sana 2 malam.

Pagi-pagi tanggal aku bersama temanku mulai bersiap-siap untuk berangkat. Kami berangkat pukul 08.00 dan petujuk pertama adalah Jalan Baru di daerah Jakarta Timur. Menurut SMS, kami akan mendapatkan bus jurusan kampung Rambutan-Merak dari Jalan Baru, setelah itu kami disuruh naik dan turun di PCI (Perumahan Cilegon Indah). Setelah aku pikir-pikir, :t kalau menurut petunjuk itu aku harus naik bus ke Kampung Rambutan dan turun di jalan Baru atau lansung turun di Kampung Rambutan saja. Begitulah setelah keluar dari tempat kos, kami langsung berburu bus jurusan Kampung Rambutan. Ternyata bus yang kami buru lewat di depan jalan perumahan tempat kosku (harusnya tidak bisa disebut perumahan) yaitu bus P 17A (non AC). Kami kos di daerah Cempaka putih. Sebelum kami naik kami tanya dulu pada kondektur apakah bus ini akan melewati Jalan Baru dan katanya melewati (pelajaran 1 : Tanyalah terlebih dahulu sebelum kamu tersesat). Akhirnya kami naik dan langsung mencari tempat duduk yang kosong untuk dua orang. Untuk menambah keyakinanku, aku bertanya kepada penumpang tentang Jalan Baru, Bus Jurusan ke Merak. Ternyata bus yang kami tumpangi tidak lewat Jalan Baru dan kami disuruh turun di Gudang Garam :@ (dekat ITC Cempaka Emas) untuk pindah lansung naik bus Jurusan ke Merak tetapi jurusannya Pulo Gadung-Merak. (Pelajaran 2 : Jangan percaya begitu saja sama kondektur. Mereka hanya mencari keuntungan materi). Setelah menunggu cukup lama akhirnya bus yang kami tunggu datang juga. Bus itu adalah AKLAP ASLI PRIMA jurusan Pulo gadung-Merak. Menurut pelajaran 1 kami harus tanya pada kondektur dan ternyata benar jurusan Merak. Setelah naik kami melaksanakan pelajaran 2 yaitu tanya pada penumpang dan ternyata benar jurusan Merak dan lewat PCI. Kami pun lega dan langsung tidur bergantian (pelajaran 3 : Jangan lengah, sekelilingmu orang asing). Setelah cukup lama kami sudah sampai di Terminal Serang. Aku melihat keramaian terminal di sana. Semua pakai bahasa Sunda dan terminalnya lumayan besar. Setelah keluar dari Terminal Serang aku tidak bisa tidur dan hanya duduk bengong :d melihat keindahan alam hasil ciptaan ALLAh swt untuk manusia.

Setelah cukup lama kami sampai di PCI dan turun dari bus. Aku kira PCI adalah sebuah terminal dan ternyata tidak, tempat itu hanyalah persimpangan ke arah Cilegon karena bus-bus dari Jakarta tidak masuk ke Kota Cilegonnya. Setelah itu temanku SMS kalau sudah sampai di PCI. Sambil menunggu balasan kami pun istirahat dulu. Waktu itu kira-kira pukul 11.00 WIB. Petunjuk pun datang yaitu kami harus naik angkot mini warna ungu dan turun di Pusat perbelanjaan Mayofield Cilegon. Setelah ketemu angkotnya kami pun naik dan diantarkan ke Mayofield. Sampai disana pukul 12.00 WIB dan hari itu bertepatan dengan hari Jum’at, kami pun mencari masjid untuk menjalankan salah satu kewajiban manusia untuk beribadah kepada Sang Penciptanya. Kami pun menemukan masjid tidak jauh dari tempat kami turun. Ternyata masjid itu besar dan merupakan bagian dari sekolah. Masjid itu memiliki menara yang tinggi dan kalau tidak salah nama masjid itu adalah Masjid Nurul Islam. Setelah selesai sholat jumat kami pun cari makan dulu. Tujuan pertama kami ingin makan Hoka Hoka Bento di Mayofield (Japan Holic). Kami pun masuk, ternyata mall itu cukup besar juga kalau tidak salah 3 lantai. Kami pun destination mencari Hokben dan ketemu di lantai 3. Setelah melihat-lihat ternyata ramai dan kami memutuskan untuk makan bakso saja di Mayofield. Kami beli film juga di sana dan setelah cukup lama kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Petunjuk selanjutnya kami harus naik angkot mini warna silver dengan tarif Rp 10.000. Asal tahu aja, angkot di sana tidak ada nomor-nomornya petunjuknya hanyalah warna. Wah mahal banget,:D menurut feelingku pasti tempatnya jauh tapi melihat kondisi angkotnya kayaknya tidak mungkin. Dalam perjalanan kami terus SMS-an sama saudara temanku takut-takut kalau tersesat disamping terus tanya sama sopir angkotnya. Perjalanannya memang jauh dan lama tetapi di sekelilingnya menakjubkan karena kami melawati pinggiran Pantai Selat Sunda. Pantainya sangat bagus dan terhampar biru luas menembus cakrawala. Petunjuk selanjutnya kami harus turun di Teuneung. Sebelumnya kami mengira tempat itu seperti terminal ternyata itu adalah sebuah persimpangan jalan seperti di PCI. Kemudian kami turun dan disuruh menunggu karena kami akan dijemput kakak temanku.

Setelah cukup lama akhirnya datang dan menuju ke rumahnya. Ternyata kakaknya bekerja di sekolah namanya Nurul Fikri. Tempatnya jauh dari pantai tetapi setelah sampai aku juga bisa liat hamparan pantai Selat Sunda. Tempatnya asri, udaranya sejuk dan jauh dari kebisingannya. Inilah tempat yang selalu aku inginkan. :d Sekolahnya luas dan dipisah antara siswa putra dan putri. Kami berencana hari terakhir, kami akan pergi ke pantai. Hari itu tiba juga kami naik motor pergi ke pantai namanya Pantai Teuneung. Pantainya ramai banyak dikunjungi orang. Aku membeli kaos sebagai cinderamata kalau aku pernah ke Pantai Selat Sunda. Pantainya biru dan terhampar luas. Dikejauhan terlihat berderet-deret gunung yang menambah keindahan. Aku bersyukur atas kemurahan ALLAH telah memberikan begitu banyak kenikmatan kepada manusia(pelajaran 4 : bersyukurlah ). :y “Arigatou” juga kepada temanku yang telah memberi kesempatan kepadaku untuk ikut di wonderful destination ini. :z Arigatou minna-san........... :D :D

1 komentar:

  1. wah mana oleh2 buatku, joko?
    eh, aku baru denger pantai ini untuk pertama kalinya... kayaknya bagus...

    BalasHapus